RESENSI BUKU: GAGAL MENJADI MANUSIA


 

Judul buku : Ningen Shikkaku (Gagal Menjadi Manusia)                                                                

Pengarang : Dazai Osamu                                                                                                                    

Penerjemah : Asri Pratiwi Wulandari                                                                                                    

Penerbit : Penerbit MAI                                                                                                             

Tahun terbit : 1948 (Jepang), 2020 (Indonesia)                                                                         

Tebal Halaman : 156 halaman 

Harga : Rp. 59.000,-

Buku sastra klasik Jepang yang berlatar di Jepang pada abad 19 karya Dazai Osamu ini bercerita tentang seorang pria bernama Oba Yozo, yang kemungkinan besar adalah Dazai Osamu sendiri. Oba Yozo lahir dari keluarga aristokrat yang selama hidupnya tidak pernah mengalami kesulitan hidup sekalipun.

Bisa dibilang sang tokoh utama tidak pernah punya konflik dengan siapapun, dia hidup dengan tenang dan damai. Konflik itu justru terjadi di dalam dirinya sendiri ketika harus memutuskan apakah perbuatannya “baik” atau “buruk”, “bermoral” atau “tidak”. Permasalahan inilah yang menjadi topik dari buku ini.

Karena itu ia menggunakan lawakan untuk menipu dirinya sendiri, menipu orang  lain , membuat kesalahan yang tidak dapat diperbaiki, lantas menjatuh keputusan atas dirinya sendiri bahwa ia Gagal Menjadi Manusia.

Yang menarik ketika awal saya membaca buku ini ada pada bagian prolog buku ini, di jelaskan bahwa terdapat 3 foto yang isinya seorang pria namun beda umur. Foto pertama adalah anak kecil, kedua adalah pelajar dan yang ketiga adalah orang dewasa. Ternyata ketiga foto itu adalah 3 bagian dalam buku ini, Catatan 1, Catatan 2, Catatan 3. 3 bagian ini adalah bagian terpenting dalam buku ini, ketika mereka di satukan maka semua akan tampak jelas.

“Manusia saling menipu. Anehnya mereka tak merasa tersakiti, maupun menyadari bahwa mereka tengah saling tipu. Rasanya, hidup manusia itu dipenuhi berbagai kasus ketidaktulusan yang benar - benar cemerlang”

Kalimat ini menarik perhatian saya karena ini selalu saja terjadi di kehidupan kita, manusia menipu dan  manusia memanipulasi pikiran orang agar orang itu percaya. Kadang terlihat dan kadang tidak tapi itu semua nyata.

Di pembuka buku ini terdapat pesan dan saran yang diberikan oleh dr. Jiemi Ardian. Beliau mengatakan bahwa ketika membaca buku ini sangat di sarankan untuk pelan - pelan dalam membacanya. Saya setuju dengan perkataan dr, Jiemi Adrian ini karena dengan membacanya secara perlahan dapat mendalami perasaan yang dirasakan oleh sang tokoh utama seperti bisikan yang pelan tapi menyakitkan.

Kelebihan buku inilah dapat terlihat dari terjemahannya, penerjemah sangat mendalami karya Dazai Osamu dan menerjemahkannya dengan sangat baik. Dan juga buku ini mengajarkan beberapa hal mengenai kesehatan mental pada seseorang yang sering kali diabaikan oleh orang – orang. Di zaman yang serba cepat dan  kompleks ini, masalah seperti kesehatan mental ini seringkali dianggap sebelah mata.

Kekurangannya adalah buku yang saya beli terdapat kecacatan, sebanyak 20+ halamannya tercetak terbalik.

Buku Gagal Menjadi Manusia ini adalah surat wasiat Dazai Osamu sebelum ia mengakhiri hidupnya bersama kekasihnya.

Komentar